Dwi Rangga
Label
Arsip Blog
-
▼
2014
(13)
-
▼
Oktober
(13)
- Tipe Data Pada C++
- Membuat Perhitungan Menggunakan 2 Bilangan
- Membuat Nama Menggunakan C#
- Belajar Program Microsoft Visual C++ Express
- Teori Kebenaran Serta Hubungan Antara Metode
- Nilai - Nilai & Dinamika Aktualisasi Dalam Pancasila
- Definisi Perjanjian, Perikatan & Kontrak
- Definisi Proses Dalam System Operasi
- Definisi File System Serta Jenisnya
- Teori Dasar Ms.Dos, Windows & Linux
- Definisi Linux & File Sytem
- Sejarah Sistem Operasi
- OS Google Chrome
-
▼
Oktober
(13)
Dwi Rangga. Diberdayakan oleh Blogger.
Tipe Data Pada C++
Program
C++
C++ adalah bahasa
pemrograman komputer yang
di buat oleh Evano Christian Posumah (Bjarne Stroustrup)
merupakan perkembangan dari bahasa C dikembangkan di Bell Labs (Dennis Ritchie)
pada awal tahun 1970-an, Bahasa itu diturunkan dari bahasa sebelumnya, yaitu B,
Pada awalnya, bahasa tersebut dirancang sebagai bahasa pemrograman yang
dijalankan pada sistemUnix, Pada
perkembangannya, versi ANSI (American National Standart Institute) Bahasa
pemrograman C menjadi versi dominan, Meskipun versi tersebut
sekarang jarang dipakai dalam pengembangan sistem dan jaringan maupun untuk
sistem embedded, Bjarne Stroustrup pada Bel labs pertama kali mengembangkan C++
pada awal 1980-an. Untuk
mendukung fitur-fitur pada C++, dibangun efisiensi dan sistem support untuk
pemrograman tingkat rendah (low level coding). Pada C++ ditambahkan
konsep-konsep baru seperti class dengan sifat-sifatnya seperti inheritance dan
overloading. Salah satu perbedaan yang paling mendasar dengan bahasa C
adalah dukungan terhadap konsep pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming).
Perbedaan Antara Bahasa
pemrograman C dan C++ meskipun bahasa-bahasa tersebut menggunakan sintaks yang
sama tetapi mereka memiliki perbedaan, C merupakan bahasa pemrograman
prosedural, dimana penyelesaian suatu masalah dilakukan dengan membagi-bagi masalah
tersebut kedalam su-submasalah yang lebih kecil, Selain itu, C++ merupakan
bahasa pemrograman yang memiliki sifat Pemrograman berorientasi objek, Untuk
menyelesaikan masalah, C++ melakukan langkah pertama dengan menjelaskan
class-class yang merupakan anak class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi
dari object-object fisik, Class tersebut berisi keadaan object,
anggota-anggotanya dan kemampuan dari objectnya, Setelah beberapa Class dibuat
kemudian masalah dipecahkan dengan Class.
Keterangan;
Baris
pertama :
#include <iostream.h>
Sebagai bagian dari proses kompilator, Kompilator dari
c++ menjalankan program yang dinamakan preprosesor. Preprosesor memiliki
kemampuan menambahkan dan menghapus kode dari sumber, Pada bagian #include
memberitahuakan preprosesor untuk menyertakan kode dari iostream, Berkas
iostream berisi deklarasi untuk berbagai fungsi yang dibutuhkan oleh perangkat
lunak, atau class-class yang dibutuhkan.
Baris
kedua :
int main ()
Pernyataan
ini mendeklarasikan fungsi utama, bahwa suatu program C++ dapat berisi banyak
fungsi, yang harus selalu memiliki sebuah fungsi utama (main function), Fungsi
adalah modul yang berisi kode-kode untuk menyelesaikan masalah-masalah
tertentu. Kata Void menandakan fungsi main tidak bertipe.
Baris
ketiga :
{
Kurung
kurawal buka menandakan awal program.
Baris
keempat :
std::cout << "Hello world\n";
Cout adalah sebuah object
dari Pustaka perangkat lunak standart C++ yang
digunakan untuk mencetak string ke piranti output standart, yang biasanya
adalah layar komputer, Compiler menghubungkan kode dari pustaka perangkat lunak
standar itu dengan kode yang telah ditulis untuk mendapatkan hasil executable,
Tanda
\n
adalah format
modifier yang digunakan untuk berganti baris setelah menampilkan string, jika
ada cout lain pada program tersebut, maka string yang menyertainya akan
dituliskan pada baris bawahnya. Baris kelima:
}
Kurung
kurawal tutup menandakan akhir program.
Tipe data dasar
Untuk menyimpan suatu
variabel diperlukan tempat khusus di dalam memori komputer, Besar dan tipe
dari Variabel-variabel
di dalam standar program C++ dispesifikasikan sebagai berikut.
Nama
|
Keterangan
|
Ukuran
|
Jangkauan
|
char
|
Abjad/karakter
atau untuk bilangan bulat kecil
|
1 byte
|
signed: -128
to 127
unsigned: 0
to 255
|
short int (short)
|
Bilangan bulat dengan jangkauan pendek
|
2 byte
|
signed: -32768 to 32767
unsigned: 0
to 65535
|
int
|
Bilangan bulat
|
4 byte
|
signed: -2147483648 to 2147483647
unsigned: 0
to 4294967295
|
long int (long)
|
Integer dengan jangkauan panjang
|
4 byte
|
signed: -2147483648 to 2147483647
unsigned: 0
to 4294967295
|
bool
|
Boolean, dapat bernilai benar atau salah (true or false)
|
i byte
|
true or false
|
float
|
Angka dengan titik mengambang (bilangan cacah)
|
4 byte
|
3.4e +/- 38 (7 digit)
|
double
|
Bilangan cacah dengan ketelitian ganda
|
8 byte
|
1.7e +/- 308 (15 digits)
|
long double
|
Bilangan cacah dengan ketelitian ganda panjang
|
8 byte
|
1.7e +/- 308 (15 digits)
|
wchar_t
|
Karakter lebar, biasa dipakai untuk Unicode karakter
|
2 byte
|
1 karakter lebar
|
1. Tipe data karakter
Untuk tipe data karakter kita gunakan perintah char.
Contoh
char karakter;
char kar1,kar2,kar3;
char kar4=’A’;
char kar5=65;
Tipe data ini mempunyai jangkauan dari 0 sampai 255 atau karakter
ASCII ke 0 sampai karakter ASCII 255. Tipe data karakter bisa ditampilkan
sebagai suatu karakter atau sebagai suatu bilangan. Hal ini tergantung dari
bagaimana penulisannya apakah dianggap sebagai karakter atau sebagai bilangan.
Untuk menuliskan isi dari data bertipe char adalah dengan menggunakan
printf dengan format penulisannya menggunakan tanda %c kalau ingin ditampilkan
sebagai suatu karakter atau dengan %i jika ingin ditampilkan sebagai suatu
angka.
Pemberian nilai kepada suatu karakter digunakan perintah sebagai berikut :
karakter=’A’;
Atau
karakter=65;
Kedua cara tersebut menghasilkan suatu efek yang sama yaitu memberikan
nilai 65 atau karakter A ke variabel karakter. Kalau pengisian variable ingin
menggunakan karakter maka karakter yang akan dimasukan harus diapit dengan
tanda apostrof.
Untuk melihat nilai yang ada dalam suatu variable yang bertipe char gunakan
perintah berikut :
printf(“Karakter dilihat dalam bentuk karakter = %c.\n”,karakter);
printf(“Karakter dilihat dalam bentuk angka = %d.\n”,karakter);
Contoh program
//Program Ke-2 Nama File : Lat2.CPP
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
char k1,k2;
k1=’A’;
k2=k1;
printf(“Nilai variable K1 adalah %c\n”,k1);
printf(“Nilai variable K2 dalam bentuk angka = %d\n”,k2);
getch();
return 0;
}
|
Hasil dari eksekusi program adalah :
Nilai variable K1 adalah A
Nilai variable K2 dalam bentuk angka = 65
Keterangan program Lat2.CPP
Perintah “char k1,k2;” pada baris 6
berarti program memesan 2 buah tempat di memori untuk menyimpan data bertipe
karakter dengan nama k1 dan k2.
Perintah “k1=’A’;” pada baris 7
adalah perintah untuk memasukan nilai karakter A kapital ke dalam variable k1
sehingga untuk baris berikutnya k1 berisi karakter A kapital atau angka 65.
Perintah “k2=k1;” pada baris 8
berarti bahwa nilai k2 diisi dari nilai k1 sehingga isi k2 sama dengan isi
variable di k1.
Perintah printf pada baris 9 berarti perintah penulisan ke layar sesuai
dengan format “Nilai variable k1 adalah %c\n”. Karakter %c tidak dicetak
sebagai %c tetapi akan diganti dari variable yang sesuai dengan urutannya yaitu
k1 dalam bentuk karakter. Perintah printf pada baris 10 cara kerjanya sama
dengan perintah printf pada baris 9 bedanya hanya tanda %d berasal ditulis
berdasarkan isi variable k2 yang dicetak dalam bentuk angka bukan karakter.
Tanda %d digunakan untuk format pencetakan data dalam bentuk bilangan bulat.
Perintah getch() digunakan
untuk menunggu sampai pengguna menekan sembarang karaker.
Perintah return digunakan
untuk memberikan nilai kembalian dari fungsi main().
2. Tipe data bilangan bulat
Ada beberapa tipe data standar yang digunakan untuk data bilangan bulat.
Tipe Data
|
Memori
|
Format
|
Jangkauan Nilai
|
int
|
2 byte
|
%d/%i
|
-32.768 s/d 32.767
|
unsigned int
|
2 byte
|
%u
|
0 s/d 65.535
|
char
|
1 byte
|
%d/%i
|
-128 s/d 127
|
unsigned char
|
1 byte
|
%u
|
0 s/d 255
|
unsigned long
|
4 byte
|
%lu
|
0 s/d 4.294.967.295
|
long
|
4 byte
|
%ld/%li
|
-2.147.483.648 s/d 2.147.483.647
|
Tipe-tipe data yang ada dalam table tersebut khusus untuk data yang nilai
bilangannya bulat. Cara pendeklarasian tipe data ini sama seperti
pendeklarasian lainnya, yaitu :
int a;
unsigned int b;
char c;
long d;
Contoh Program :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int a=1000,b=64000;
unsigned int c=64000;
printf(“Nilai yang telah dimasukan\na: %i dan b: %i\n”,a,b);
printf(“Nilai yang telah dimasukan : %u\n”,c);
getch();
return 0;
}
|
Perintah di atas akan menampilkan hasil seperti di bawah ini :
a: 1000 dan b: -1536
Nilai yang telah dimasukan : 64000
|
3. Tipe data bilangan pecahan
Tipe data untuk bilangan pecahan terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Tipe Data
|
Memori
|
Format
|
Jangkauan Nilai
|
float
|
4 byte
|
%f
|
3.4*(10^-38) – 3.4*(10^+38
|
double
|
8 byte
|
%f
|
1.7*(10^-308) – 1.7*(10^+308)
|
long double
|
10 byte
|
%lf
|
3.4*(10^-4932) – 1.1*(10^+4932)
|
Contoh Program
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
float a=1234567890123456789;
double d=1234567890123456789;
printf(“Nilai a adalah : %30.20f\n”,a);
printf(“Nilai d adalah : %30.20f\n”,d);
getch();
return 0;
}
|
Hasil eksekusi program dapat dilihat di bawah ini :
Nilai a adalah :
1234567939550609410.00
Nilai d adalah :
1234567890123456770.00
|
4. Tipe data string
Dalam pemrograman C, untuk variabel yang menampung data string tidak ada
perintah khusus, karena dalam bahasa C, string adalah sebuah array karakter
atau sebuah pointer ke sebuah variabel char.
Cara pendeklarasian adalah :
char nama[50];
char *alamat;
Contoh program :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
char nama[50]; //deklarasi dengan cara array
char *alamat; //deklarasi dengan cara pointer
printf(“Nama : “);scanf(“%s”,nama);
printf(“Alamat : “);gets(alamat);
printf(“Data yang telah dimasukan adalah : \n”);
printf(“Nama : %s\nAlamat : %s\n”,nama,alamat);
getch();
return 0;
}
|
Catatan
|
Pemilihan tipe data harus hati-hati. Pertimbangkan jangkauan yang
dimiliki oleh tipe data yang dipilih. Kesalahan dalam memilih tipe data akan
menimbulkan suatu hasil yang tidak diperkirakan. Contoh :
int a=32000;
int b=769;
int c;
c=a+b;
printf(“%i + %i = %i\n”,a,b,c);
Jika program tersebut dijalankan, maka akan menghasilkan output seperti
berikut :
32000 + 769 = -32767
Hal tersebut terjadi karena jangkuan nilai c sudah melebihi jangkauan
nilai untuk sebuah tipe data int. Bila suatu variable telah melebihi
jangkauan nilainya maka nilai variable tersebut akan berputar menjadi nilai
minimalnya dan jika nilainya kurang dari minimal jangkauan nilainya maka
variable tersebut akan terisi oleh bilangan maksimal tipe tersebut.
|
Operator-Operator Perhitungan
Untuk melakukan perhitungan-perhitungan data, maka diperlukan
operator-operator perhitungannya. Operator-operator yang paling umum dipakai
dalam pemrograman dengan bahasa C adalah :
Operator
|
Contoh
|
Arti
|
+
|
c=a+b
|
Variable c diisi dari isi variable a ditambah isi variable b
|
-
|
c=a-b
|
Variable c diisi dari isi variable a dikurangi isi variable b
|
*
|
c=a*b
|
Variable c diisi dari isi variable a dikali dengan isi variable b
|
/
|
c=a/b
|
Variable c diisi dari isi variable a dibagi oleh isi variable b
|
++
|
a++
|
Isi variable a ditambah 1. Perintah ini sama dengan a=a+1 atau a+=1
|
–
|
b–
|
Isi variable a dikurang. Perintah ini sama dengan a=a-1 atau a-=1
|
%
|
c=a % b
|
Variable c diisi dari sisa pembagian variable a dibagi variable b
|
+=
|
c+=a
|
Variable c ditambah dengan isi variable a. Sama dengan c=c+a
|
/=
|
c/=a
|
Variable c dibagi dengan isi variable a. Sama dengan c=c/a
|
-=
|
c-=a
|
Variable c dikurangi dengan isi variable a. Sama dengan c=c-a
|
*=
|
c*=a
|
Variable c dikali dengan isi variable a. Sama dengan c=c*a
|
%=
|
c%=a
|
Variable c diisi dari sisa pembagian c dibagi isi variable a. Sama dengan
c=c%a
|
Contoh program :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int x=20, y=8, z;
clrscr();
printf(“X = %d dan Y = %d\n”,x,y);
printf(“X / Y = %d\n”,x/y);
printf(“X %% Y = %d\n”, x % y);
x+=2;
printf(“Nilai X sekarang : %i\n”,x);
x++;
printf(“Nilai X setelah X++ : %i\n”,x);
printf(“Nilai Y : %d\n”,y++);
printf(“Nilai Y setelahnya : %d\n”,y);
z=++x;
printf(“Nilai Z : %d\n”,z);
getch();
return 0;
}
|
Program di atas akan menampilkan hasil seperti berikut :
X = 20 dan Y = 8
X / Y = 2
X % Y = 4
Nilai X sekarang : 22
Nilai X setelah X++ : 23
Nilai Y : 8
Nilai Y setelahnya : 9
Nilai Z : 24
|
Opr.
|
Istilah
|
Keterangan
|
I++
|
Post increment
|
Nilai I dikeluarkan dulu, kemudian I ditambah 1
|
++I
|
Pre increment
|
Nilai I ditambah 1 dulu, kemudian nilainya dikeluarkan
|
I–
|
Post decrement
|
Nilai I dikeluarkan dulu, kemudian I dikurangi 1
|
–I
|
Pre decrement
|
Nilai I dikurangi 1 dulu, kemudian nilainya dikeluarkan
|
Tag :
Visual C++,